TAZKIRAH : ENGKAU MELARANG TETAPI ENGKAU SENDIRI MELANGGARNYA




Wahai para ayah dan ibu, semoga kita selalu mendapatkan taufik Allah. Kenapa engkau larang anakmu dari akhlak yang tercela, namun engkau sendiri melakukannya?! Kenapa engkau larang anakmu untuk berdusta, malah engkau sendiri yang berdusta?! Engkau rela berdusta di hadapan mereka. Engkau dicari seseorang di rumah atau di telepon, namun kerana ingin menghindarkan diri, engkau memerintah anakmu untuk mengatakan kepada orang yang mencarimu itu, “Nak, katakan padanya bahwa bapak tidak berada di rumah.” Bagaimana engkau mengajarkan anakmu untuk menepati janji, sedangkan engkau sering mengingkari janji?!! Engkau melarang anakmu untuk bersuara keras.
Engkau mengajari demikian, namun engkau malah mengeraskan suaramu dengan mencaci, dan teriak-teriak. Engkau malah sering mencaci maki istri, juga anak-anakmu. Bagaimana pula engkau melarang anak-anakmu merokok dan memandang hal-hal yang haram -seperti gambar porno atau wanita telanjang-, namun engkau sendiri melakukannya?! Anakmu mungkin berkata, “Kenapa tidak boleh, Pak?” Kenapa engkau mewajibkan sesuatu namun engkau melanggarnya?!
Bukankah Allah Ta’ala berfirman,
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash Shaff : 2-3)
Syu’aib ‘alaihish solatu was salaam mengatakan,
Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan.” (QS. Hud : 88)
Mengenai hal ini terdapat pula hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dikeluarkan oleh Bukhari dari hadits Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di hari kiamat nanti akan ada seseorang yang dilemparkan ke dalam neraka. Lalu ususnya keluar di neraka. Kemudian dia berputar sebagaimana berputarnya keledai, dia berputar mengelilingi sebuah penggiling (yang dijalankan dengan tangannya). Lalu para penduduk neraka berkumpul di sekitarnya. Mereka berkata, “Wahai si A, apa yang terjadi padamu? Bukankah dulu engkau mengajak kami pada kebajikan dan melarang kami dari kemungkaran? Orang ini menjawab, “(Iya betul). Dulu memang aku mengajak kalian pada kebajikan namun aku sendiri tidak melaksanakannya. Aku juga melarang kalian dari kemungkaran, namun aku sendiri melakukannya.” (HR. Bukhari no. 3267)
Semoga kita termasuk golongan orang yang mengajak kepada kebaikan, namun kita juga melaksanakan hal itu. Semoga pula kita termasuk orang tua yang melarang dari kemungkaran dan berusaha menjauhinya.
Ya Allah, berkahilah pendengaran, penglihatan, dan hati kami. Ya Allah, berkahilah istri dan anak-anak kami, semoga mereka menjadi penyejuk mata bagi kami.
Rujukan : Fiqh Tarbiyah Al Abna’, Musthofa Al Adawi
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

No comments